Sabtu, 10 Juli 2010

Inilah dia tim yang mengharumkan nama indonesia di Imagine Cup 2010


Indonesia bisa bangga karena tim Candradimuka, salah satu tim yang mewakili Indonesia di Imagine Cup 2010, berhasil merebut juara ketiga pada kategori Interoperability Award. Pengumuman pemenang dilakukan pada tanggal 8 Juli 2010 di Opera House, Warsawa, Polandia.

Imagine Cup adalah kompetisi IT Challenge Internasional yang disponsori oleh raksasa software Microsoft dan merupakan kompetisi IT Challenge paling bergengsi. setiap tahunnya, total ratusan tim dari seluruh dunia menjadi peserta Imagine Cup yang semuanya bertanding dalam beberapa kategori yang tersedia. Dari tiap kategori akan dipilih beberapa tim terbaik yang akan bertanding pada putaran final internasional. Tahun ini, putaran final internasional Imagine Cup diselenggarakan di Warsawa, Polandia

Tim candradimuka merupakan satu dari beberapa tim dari indonesia yang bertanding pada putaran final Imagine Cup 2010 di polandia. Tim ini memenangkan juara ketiga pada kategori Interoperability award, yaitu kategori yang melombakan ide-ide inovasi teknologi dari Microsoft dan menggabungkannya dengan teknologi lain yang telah ada sehingga menelurkan suatu teknologi baru yang inovatif. Ide yang dikerjakan oleh tim candradimuka diberi nama LIFE.

Tim Candradimuka terdiri dari Kania Audrint sebagai Public Relation & Database Engineer, Anggunmeka Luhur Prasasti sebagai Publication & business and data analyst, Yudha Antawiryawan sebagai Project Leader dan Programmer serta Widya Fira Desgita sebagai GUI Designer. Kania, Yudha, serta Widya adalah mahasiswa Teknik Informatika Angkatan 2007 di Institut Teknologi Telkom (IT Telkom). sedangkan seorang lagi, anggunmeka adalah Mahasiswi Teknik Telekomunikasi Angkatan 2008 di kampus yang sama.

LIFE merupakan proyek yang dikerjakan oleh tim Candradimuka pada kompetisi Imagine Cup kali ini. LIFE adalah inovasi web-based technology yang memuat semacam peta online. Dalam peta tersebut akan terdapat indikator yang menunjukan presentase jumlah pengidap gizi buruk di daerah tertentu. Data pada aplikasi ini diperoleh dari laporan petugas kesehatan melalui layanan SMS sehingga proses pengumpulan data pengidap gizi buruk bisa didapatkan lebih cepat dan bisa secepatnya ditangani.

"Selama ini, proses tersebut dilakukan secara manual sehingga pengumpulan data membutuhkan birokrasi dan waktu lama. Alhasil, penanganan gizi buruk tidak bisa dilakukan dengan segera. Dengan LIFE, petugas kesehatan bisa langsung meng-update jumlah penderita gizi buruk dari lapangan. Dengan begitu, informasi tentang daerah kritis gizi buruk yang perlu segera mendapat bantuan dapat diketahui dengan cepat," jelas anggota tim, Yudha Artawiryawan.

Beberapa screenshootnya Sahabat Assalam,,, silahkan di pencet...



Gimana tuh akhi sama ukhti,,, abang sama kakak kita (mungkin ikhwan sama akhwat) bisa "berbicara" di tingkat internasional. Lalu bagaimana dengan kita? Semoga bisa menjadi motivasi ubtuk diri kita semua.